Skip to main content

simulasi kebakaran di rs.kesrem lhokseumawe

Dandenkesyah IM 04.01 Lsm.Letnan Kolonel Ckm dr.Abdul Alim,Sp.PD
Mencoba Alat pemadaman api Pada acara simulasi kebakaran
Simulasi kebakaran dilaksanakan di RUMKIT TK IV IM 07.01 Lhokseumawe Pada hari Jum'at 14 Oktober 2016 Dilapangan apel rumah sakit.Para peserta tampak antusias mengikuti pengarahan yang diberikan oleh para instruktur dalam simulasi tersebut.Sebagai komitmen pimpinan untuk melaksanakan K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) di lingkungan Rumah sakit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe yang bertujuan untuk menjamin keselamatan setiap tenaga kerja serta melindungi aset-aset rumah sakit, sarana gedung dan fasilitas kegiatan agar dapat digunakan dengan aman, efisien dan lancar.berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, maka pada tanggal 14 Oktober 2016, kegiatan Simulasi Keadaan Darurat Kebakaran di Laksanakan dilingkungan Rumah sakit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe yang merupakan bagian dari agenda simulasi keadaaan darurat kebakaran Rumah sakit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe.Kegiatan diawali Pengarahan dari instruktur pemadaman kebakaran dan Kemudian Langsung dipraktekkan cara penggunaan alat pemadaman api,Seperti tampak pada gambar diatas Dandenkesyah IM 04.01 Lhokseumawe Sedang Memadamkan api Yang telah disediakan pada simulasi ini dan dilanjutkan oleh anggota yang mewakili ruangan rawatan pasien dan para staf Rumah Sakit Diantaranya Lettu Ckm Eko sunarko.Serma Irwan.Pns Heri Syahrial Serta Anggota Tks Yang diwakili oleh dedi purnawan Setelah acara selesai dilaksanakan barulah para anggota yang hadir dalam simulasi ini membubarkan diri dengan tertib dan aman.

Popular posts from this blog

macam-macam cairan infus

A. Pengertian Kebutuhan Cairan & Elektrolit Kebutuhan cairan & elektrolit ialah sebuah proses dinamik lantaran metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yg tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis & lingkungan. Cairan & elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yg berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan. B. Pengelompokan Cairan Infus Menurut pengelompokannya, cairan infus dapat di kelompokkan menjadi : 1. Cairan Hipotonik : Osmolaritasnya lebih rendah di bandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah di bandingkan serum), maka larut dalam serum, & menurunkan osmolaritas serum. Sehingga cairan ditarik dari dalam pembuluh darah menuju ke luar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas yang rendah ke osmolaritas lebih tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yg dituju. Digunakan pada kondisi sel “mengalami” dehidrasi, contohnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, sert

Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe Peringkat 5 Terbaik Se-Aceh

LHOKSEUMAWE, Kabarpasee.com -  Ditengah-tengah acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Provinsi Aceh Ke XXIV Tahun 2017, tak mengisi Rumkit TNI-AD Korem / 011 Lilawangsa Lhokseumawe Dinilai sebagai salah satu peringkat Ke-5 (Lima) Rumah Sakit Seprovinsi Aceh terbaik. Hal tersebut disebarkan oleh penyidik ​​oleh Gubernur Aceh Dr Irwandi Yusuf di dampingi Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Aceh, Darwati A. Gani, Kepala BKKBN Aceh, dr. M. Yani M.Kes, Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya, dan Ketua Komite Medik Rumah Sakit TNI -AD Kesrem Lilawangsa TK IV IM 07.01 Lhokseumawe Walikota Ckm Dr. Arif Puguh S, Sp.  PD, di Lapangan Jenderal Sudirman, Jln.  Iskandar Muda, Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, setelah diumumkan dalam berbagai perlombaan Seprovinsi Aceh, Selasa (22/8). Ditengah-tengah kegiatan hari puncak Harganas ke-24 Tingkat Provinsi, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN-RI), DR.  Surya Chandra Surapaty, MPH Ph.D

Pengurangan Resiko Jatuh pada Pasien di Rumah Sakit

Keselamatan Pasien merupakan hal utama dalam pelayanan di Rumah Sakit. Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera pasien rawat inap. Rumah Sakit perlu mengevaluasi resiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi resiko cedera jika sampai jatuh. Evaluasi resiko jatuh menggunakan skala resiko jatuh. Pasien yang dirawat di RS akan selalu memiliki resiko jatuh terkait dengan kondisi dan penyakit yang diderita, contohnya pada pasien dengan kelemahan fisik akibat dehidrasi, status nutrisi yang buruk, perubahan kimia darah (hipoglikemi, hipokalemi); perubahan gaya berjalan pada pasien usia tua dengan gaya jalan berayun/tidak aman, langkah kaki pendek-pendek atau menghentak; pasien bingung atau gelisah yang mencoba untuk turun atau melompati pagar tempat tidur yang dipasang; pada pasien dengan diare atau inkontinensia. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi pasien jatuh, contohnya lantai kamar mandi yang licin, tempat tidur yang terlalu tinggi, penca