Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Cara Mengatur Tetesan Infus

Banyak sekali artikel tentang cara mengatur tetesan  infus  di internet. Kebanyakannya mengajarkan rumus ‘masak’, bukan logika berpikirnya. Pada artikel ini, saya akan berbagi tentang cara menghitung  tetesan infus , tetapi bukan cara menentukan kebutuhan cairan infus. Artinya, saya hanya akan membagikan bagaimana cara menentukan kecepatan infus berdasarkan jumlah cairan yang dibutuhkan pasien dalam 24 jam atau satuan waktu tertentu. Cara berikut ini saya salin dari petunjuk penghitungan tetesan infus untuk praktikum mahasiswi kebidanan. Terbagi 2 bagian besar. Pertama adalah konversi kebutuhan cairan per 24 jam ke kecepatan tetesan infus beserta cara mengatur jatuhnya tetesan infus pada infusion set. Kedua adalah konversi kebalikan dari di atas. cc/24 jam = …  tetes/menit Contoh: 1500 cc/ 24 jam     :     24 jam     :    60 menit     =      1,04 cc/menit Infusion set memiliki ‘faktor tetesan’ masing-masing, misalnya: –          1 cc = 20 tetes (makro) –         

Pengurangan Resiko Jatuh pada Pasien di Rumah Sakit

Keselamatan Pasien merupakan hal utama dalam pelayanan di Rumah Sakit. Jumlah kasus jatuh menjadi bagian yang bermakna penyebab cedera pasien rawat inap. Rumah Sakit perlu mengevaluasi resiko pasien jatuh dan mengambil tindakan untuk mengurangi resiko cedera jika sampai jatuh. Evaluasi resiko jatuh menggunakan skala resiko jatuh. Pasien yang dirawat di RS akan selalu memiliki resiko jatuh terkait dengan kondisi dan penyakit yang diderita, contohnya pada pasien dengan kelemahan fisik akibat dehidrasi, status nutrisi yang buruk, perubahan kimia darah (hipoglikemi, hipokalemi); perubahan gaya berjalan pada pasien usia tua dengan gaya jalan berayun/tidak aman, langkah kaki pendek-pendek atau menghentak; pasien bingung atau gelisah yang mencoba untuk turun atau melompati pagar tempat tidur yang dipasang; pada pasien dengan diare atau inkontinensia. Selain itu faktor lingkungan juga mempengaruhi pasien jatuh, contohnya lantai kamar mandi yang licin, tempat tidur yang terlalu tinggi, penca

asuhan keperawatan

Asuhan Keperawatan  adalah merupakan suatu tindakan kegiatan atau proses dalam praktik keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien (pasien) untuk memenuhi kebutuhan objektif klien, sehingga dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, dan asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah ilmu keperawatan. Menurut Abraham Maslow asuhan keperawatan diberikan dalam upaya memenuhi kebutuhan klien, dalam hal ini Abraham Maslow menerangkan ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu : Kebutuhan Fisiologis meliputi nutrisi, cairan dan oksigen. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan. Kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki. Kebutuhan akan harga diri. Kebutuhan aktualisasi diri. Tujuan Asuhan Keperawatan Tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan meliputi : Membantu individu (klien/ pasien) untuk mandiri. Mengajak individu, kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam bidang kesehatan. Membantu individu mengembangkan potensi dalam memelihara derajat kesehat

macam-macam cairan infus

A. Pengertian Kebutuhan Cairan & Elektrolit Kebutuhan cairan & elektrolit ialah sebuah proses dinamik lantaran metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yg tetap dalam berespon terhadap stressor fisiologis & lingkungan. Cairan & elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yg berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau kekurangan. B. Pengelompokan Cairan Infus Menurut pengelompokannya, cairan infus dapat di kelompokkan menjadi : 1. Cairan Hipotonik : Osmolaritasnya lebih rendah di bandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah di bandingkan serum), maka larut dalam serum, & menurunkan osmolaritas serum. Sehingga cairan ditarik dari dalam pembuluh darah menuju ke luar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas yang rendah ke osmolaritas lebih tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yg dituju. Digunakan pada kondisi sel “mengalami” dehidrasi, contohnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, sert